Kamis, 17 Desember 2015

KATAK BERTARING DI TEMUKAN DI SULAWESI


Penemuan katak bertaring yang termasuk dalam genus Limnonectes (beberapa media di Indonesia menulisnya sebagai genus Limnocetes) ini semakin membuktikan betapa kaya dan tingginya keanekaragaman hayati Indonesia, terutama pulau Sulawesi. Bahkan 9 dari 13 jenis katak bertaring ini diyakini sebagai spesies baru.

Katak yang dikelompokkan dalam genus Limnonectes ini disebut bertaring karena memiliki tonjolan tulang di rahang bawah. Taring yang dimiliki jenis katakini bukan berarti gigi taring yang sebenarnya, sebab tak memiliki akar gigi atau ciri-ciri gigi lainnya.


Taring kecil yang dimiliki katak bertaring asal Sulawesi
Sampai saat ini, ilmuwan belum mengetahui manfaat taring pada katak genus ini. Beberapa kemungkinan adalah sebagai senjata melawan pejantan lain untuk mempertahankan wilayah, menangkap mangsa seperti ikan dan serangga serta sebagai senjata melawan predator.

Sebagaimana disampaikan Evans dalam papernya, seluruh spesies katak bertaring (fanged frogs) yang ditemukan di Sulawesi memiliki variasi adaptasi yang berbeda, sesuai kondisi lingkungan dan iklim mikro masing-masing. Ada yang berdaptasi mulai dari ekosistem yang terbasah hingga terkering juga dengan beragam vegetasi yang ada.




Salah satu spesies baru katak bertaring yang berevolusi dengan meletakkan telurnya di daun

Bentuk adaptasi katak-katak dengan ‘gigi taring’ ini diantaranya adalah spesies katak bertaring dengan kaki berselaput tebal untuk beradaptasi dengan arus sungai yang deras. Sementara yang lain berselaput tipis, sesuai dengan lingkungan darat. Yang unik, terdapat jenis katak yang melakukan fertilisasi internal, meletakkan telurnya jauh dari air dan mengawasinya.

Tim peneliti yang yang menemukan 13 spesies katak bertaring (fanged frogs) ini dipimpin oleh Ben Evans, (McMaster University) dan beranggotakan Mohammad I. Setiadi (University of California, Berkeley), Jimmy A. McGuire (University of California, Berkeley), Rafe M. Brown (University of Kansas), Mohammad Zubairi (University of California, Berkeley), Djoko T. Iskandar (Institut Teknologi Bandung), Noviar Andayani (Universitas Indonesia dan Wildlife Conservation Society Indonesia Program), dan Jatna Supriatna (Universitas Indonesia).



Katak bertaring asal Sulawesi ini belum bernama
Masih diperlukan berbagai penelitian lanjutan untuk mengenali spesies-spesies katak bertaring dari genus Limnocetes ini. Bahkan mungkin masih tersimpan berbagai jenis katak-katak atau bahkan binatang unik lain yang menunggu ditemukan di Indonesia, terutama Sulawesi.

Tambahan (Limnocetes atau Limnonectes): Beberapa media di Indonesia (Kompas dan National Geographic Indonesia) menulisnya sebagai genus Limnocetes, namun setelah saya telusuri dari situs resmi The American Society of Naturalist dan National Geographic Internasional) dan membaca jurnal Ben Evans dan Mohammad I. Setiadi, nama genus yang benar adalah Limnonectes.

Genus Limnonectes terdiri atas sekitar 50-an spesies yang telah dikenali. Salah satu jenis Genus Limnonectes yang umum dikenal adalah bangkong tuli (Limnonectes kuhlii) yang endemik Jawa dan biasa dikenal juga sebagai bancet hutan atau bangkong surat (Sunda).

Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Subfilum: Vertebrata; Kelas: Amphibia; Subkelas: Lissamphibia; Ordo: Anura; Famili: Dicroglossidae; Subfamili: Dicroglossinae; Genus: Limnonectes.

Referensi dan gambar:

http://www.asnamnat.org/node/123 (situs resmi American Society of Naturalist)
sains.kompas.com/read/2011/08/14/16055090/13.Katak.Bertaring.Ditemukan.di.Sulawesi
nationalgeographic.co.id/lihat/berita/1825/katak-bertaring-ditemukan-di-sulawesi
gambar: news.nationalgeographic.com/news/2011/08/pictures/110816-fanged-frogs-new-species-indonesia-sulawesi-science

Tidak ada komentar:

Posting Komentar