Kamis, 17 Desember 2015

PERBEDAAN KATAK DAN KODOK

Perbedaan antara kata dan kodok sering kali membingungkan. 

Wajar jika kemudian banyak yang sulit membedakan antara keduanya. Bahkan saling tertukar dalam menggunakan kedua kata tersebut. Keduanya merupakan hewan amfibi  yang dikelompokkan dalam ordo Anura. Ordo ini memiliki sedikitnya 33 famili dengan lebih dari 5000 spesies.



Perbedaan antara kata dan kodok sering kali membingungkan. Wajar jika kemudian banyak yang sulit membedakan antara keduanya. Bahkan saling tertukar dalam menggunakan kedua kata tersebut. Keduanya merupakan hewan amfibi yang dikelompokkan dalam ordo Anura. Ordo ini memiliki sedikitnya 33 famili dengan lebih da
Perbedaan dan penyebutan katak dan kodok lebih umum digunakan dalam budaya populer. Umumnya masyarakat membedakan keduanya berdasarkan beberapa ciri fisik seperti bentuk tubuh, bentuk kaki belakang, tampilan kulit, kemampuan melompat, dan tempat hidupnya. Dalam bahasa Inggris katak disebut sebagai “frog” sedangkan kodok dinamai “toad“. Di Indonesia kodok kerap juga disebut sebagai “bangkong”.

Katak bertaring asal Sulawesi
Secara umum, meski tidak selalu benar, perbedaan fisik antara katak dan kodok  adalah sebagai berikut :
Kulit; Umumnya katak memiliki kulit halus, lembab, dan berlendir, sedangkan kodok atau bangkong memiliki kulit kasar, berbintil-bintil, dan kering.
Bentuk kaki belakang katak; Umumnya kaki belakang katak kuat, panjang, dan berseput yang diadaptasikan untuk melompat, memanjat, dan berenang. Sedangkan kaki belakang kodok pendek karena lebih disesuaikan untuk berjalan sehingga kurang pandai melompat.
Bentuk tubuh; Umumnya katak memiliki bentuk tubuh yang ramping. Sedangkan kodok memiliki tubuh yang gemuk dan pendek.
Kemampuan melompat; Umumnya katak mampu melompat hingga jauh bahkan jenis-jenis katak pohon mampu melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Sedangkan kodok umumnya kurang pandai melompat.
Konsumsi manusia; Beberapa jenis katak (seperti sawah, katak hijau, dan katak totol) diperdagangkan dagingnya untuk dikonsumsi. Sedangkan kodok umumnya tidak dikonsumsi manusia.
Perbedaan-perbedaan fisik tersebut tidak selalu benar. Sebagai contoh adalah kodok merah (Leptophryne cruentata). Meskipun sering kali disebut juga sebagai katak merah namun katak langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bleeding Toad atau Fire Toad. Padahal dilihat dari fisiknya ia mempunyai kaki belakang yang ramping.   by alamendah
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Amphibia. Ordo: Anura.

Kodok Merah atau Leptophryne cruentata. 




Jenis kodok endemik yang langka. Kodok Merah merupakan spesies ampibi endemik Jawa Indonesia yang hanya bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.
Kodok Merah pun menjadi salah satu hewan langka yang terancam punah. Sehingga tidak berlebihan jika kemudian IUCN Redlist mencatatnya dengan status Critically Endangered(Kritis). Meskipun di Indonesia sendiri Kodok ini luput dari daftar satwa yang dilindungi.
Kodok Merah sering kali disebut juga sebagai Katak Darah. Kodok Merah dalam bahasa Inggris disebut sebagai Bleeding Toad atau Fire Toad. Sedangkan dalam bahasa latin (nama ilmiah) hewan ini disebut Leptophryne cruentata. Nama latinnya ini mempunyai arti kurang lebih ‘berdarah’.

Kodok Merah (Leptophyrne cruentata)
Diskripsi, Ciri, dan Populasi. Kodok Merah (Leptophryne cruentata) berukuran kecil dan ramping. Ciri khasnya adalah wana kulitnya yang dipenuhi bintik-bintik berwarna merah darah. Kulit katak merah berwarna hitam dengan bintik-bintik merah atau kuning atau putih marmer. Lantaran warna merahnya yang menyerupai darah, kodok ini biasa disebut juga sebagai katak merah.
Kodok ini menyukai daerah dekat air yang mengalir deras di daerah berketinggian antara 1.000 – 2.000 meter dpl. Habitatnya hanya diperkirakan hanya terdapat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Selebihnya tentang perilaku Kodok Merah (Bleeding Toad) belum banyak yang diketahui.
Pada tahun 1976 diperkirakan populasi katak ini masih sangat melimpah. Pada tahun 1987 dan paska meletusnya gunung Galunggung populasinya mulai jarang ditemui. Saking langkanya pada periode 90-an hingga 2003 hanya dapat ditemukan satu ekor Kodok Merah di sekitar air terjun Cibeureum.
Karena daerah sebarannya yang sangat sempit (endemik lokal) dan populasinya yang menurun drastis IUCN Redlist memasukkannya dalam daftar spesies Critically Endangered (Kritis) yang merupakan tingkat keterancaman tertinggi sebelum punah.
Sayangnya, meskipun populasinya sangat sedikit dan sebarannya yang sangat sempit, hewan langka, hewan endemik, sekaligus hewan unik ini tidak termasuk dalam satwa yang dilindungi di Indonesia.
Mungkin pemegang kebijakan di negeri ini terlalu menganggap remeh seekor kodok. Padahal kodok dan katak mempunyai peran penting sebagai indikator perubahan lingkungan. Dan yang tak kalah pentingnya, Kodok Merah merupakan salah satu aset negeri ini yang dititipkan kepada kita.
Kalsifikasi ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Amphibia; Ordo: Anura; Famili: Bufonidae; Genus: Leptophryne; Spesies: Leptophryne cruentata.
Referensi dan gambar:
http://www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/54815/0
amphibiaweb.org/cgi/amphib_query?where-genus=Leptophryne&where-species=cruentata
calphotos.berkeley.edu/cgi/img_query?enlarge=0000+0000+0709+0068 (gambar)

1 komentar:

  1. Hard Rock Hotel & Casino Lake Tahoe - MapYRO
    View detailed information 광명 출장안마 and road conditions for Hard Rock Hotel & Casino Lake 보령 출장안마 Tahoe in 전라북도 출장샵 Lake Tahoe, including 여수 출장마사지 traffic 서귀포 출장샵 updates, traffic updates and road conditions

    BalasHapus